Subscribe

Kamis, 15 Januari 2009

Drama



Nama : SURYA HADIDI
E-mail : suryahadidi@yahoo.co.id
Friendster : uya_so7@ymail.com
NB : Wajib tinggalkan pesan di halaman paling bawah
About Me





Kelompok IV
Ketua : Surya Hadidi (Ekstensi B)
Sekretaris : Sri Gantini (Ekstensi C)
Anggota : Martua Renhat (Ekstensi B)
Khairunnisa Zein (Ekstensi C)
Adriani (Ekstensi C)
Judul : “ANAK DURHAKA KEMBALI KE PANGKUAN IBU”
Tema : Seorang anak yang durhaka kepada ibunya karena pengaruh teman-temannya
dan obat-obatan terlarang.

Peran-peran tokoh dalam cerita :
1. Martua Renhat berperan sebagai Roy
2. Sri Gantini berperan sebagai Ibu Roy
3. Khairunnisa berperan sebagai Dita (Adiknya Roy)
4. Surya Hadidi berperan sebagai Wisnu (Temannya Roy)
5. Adriani berperan sebagai Sherly (Temannya Roy)
Roy adalah seorang anak yatim, ia hanya tinggal bertiga bersama Ibu dan Adiknya. Ibu Roy adalah seorang penjual kue keliling, dulu Roy termasuk salah satu anak yang baik dan patuh kepada orang tua, namun semenjak ia kenal dengan Wisnu dan Sherly, ia menjadi anak yang pembangkang, melawan kepada Ibunya serta suka berpesta minuman dan sabu-sabu. Suatu pagi ketika Roy sedang tidur, Ibu membangunkannya.

Roy : (Tertidur)
Ibu : “Roy kamu tidak bangun nak, sudah siang”(sambil menggoyang-goyang
bahuRoy)
Roy : (Diam saja tanpa menghiraukan suara Ibu)
Ibu : (Mengulangi kembali membangunkan Roy)”Bangun Roy sudah siang nak”
Roy : (Roy terkejut langsung memaki Ibunya)”He perempuan tua, apa kamu tidak
lihat kalau saya lagi tidur ? Lagian kalau mau bangun ! Bangun saja sendiri,
ganggu orang saja”
Ibu : “Tapi nak harikan sudah siang, apa tidak sebaiknya kamu cepat bangun dan
pergi kuliah, Ibu lihat akhir-akhir ini kamu tidak pergi kuliah nak !”
Roy : (Memandangi wajah Ibunya dengan sinis)”Kuliah ? Buat apa kuliah ? Kan
tidak ada gunanya, lebih baik tidur, toh nanti jadi pengaguran juga, atau
jangan-jangan jadi penjual kue juga seperti kamu”
Ibu : (Menangis sambil berkata)”Kenapa sama kamu nak ? Kenapa kamu begini,
sebenarnya ada apa dengan kamu Roy ? Kamu tega menghina Ibumu ini nak
!! Dari pagi hingga sore menjual kue sendirian hanya untuk kamu ! Biaya
hidupkamu ! Seharusnya kamu itu bersyukur sama yang di atas”
Roy : “ Sama yang di atas ? Sama atap-atap yang bocor itu”(Sambil menunjuk ke
atas)

Tiba-tiba Dita datang dan menghampiri Ibu ketika mau berangkat sekolah
Dita : “Ada apa kak ? Kenapa kakak tega berkata sama Ibu ? Tidak seharusnya
kakak berkata begitu, lihat kak Ibu jadi sedih.”
Roy : “Hei, itu bukan urusan kamu, kamu masih kecil dan kamu tidak berhak ikut
campur sama urusan ini.”

Dita : “Tapi kalau kakak sudah buat hati Ibu sedih, itu menjadi urusan Dita. Dita
berhak tahu.”
Roy : “Oh…. Bagus sudah pintar berkata-kata kamu ya sama kaka ! Siapa yang
mengajari kamu ? Ha.. Jawab”(sambil memegang wajah Dita)
Ibu : “Sudah… sudah Roy, maafkan adik kamu ! Adik kamu ini tidak tau apa-apa,
sudah Dita kamu berangkat sekolah saja sana”(sambil melihat kearah Dita)
Dita : “Tapi Ibu tidak apa-apa kan Bu ??”
Ibu : “Ia sayang Ibu baik-baik saja”
Dita : “Ya udah Dita berangkat dulu ya Bu”(sambil menyalam tangan Ibu)
Ibu : “Hati-hati kamu di jalan ya nak ! Dan bagus-bagus kamu belajar !”
Dita : “Baik Bu…..!!”
Ibu : “Sudah Roy jangan marah lagi, Adik kamu kan tidak tahu apa-apa, dia masih
polos dan lugu.”
Roy : (Diam saja tanpa memperhatikan perkataan Ibu)
Ibu : “Ya udah kalau begitu Ibu berangkat dulu, untuk berjualan”

Di saat Ibu berjualan, di jalan Ibu bertemu dengan Sherly
Ibu : “Kue…… kue…… kue……”
Wisnu dan Sherly : “Bu…… Bu…….” (sambil mengacungkan tangannya)
Ibu : “Ada apa nak ? Mau beli kue ?
Wisnu dan Sherly : “e……….e……..Tidak Bu!!!”
Wisnu : “Tidak Bu….. Saya cuma mau nanya Roy nya ada Bu..??”
Ibu : “Oh….. Roy nya ada di rumah nak, dia lagi tidur tadi”
Sherly : “Ya udahlah Bu… kalau begitu kami mau ke sana dulu”
Ibu : “Hati-hati di jalan ya nak, dan jangan lupa nasehati Roy untuk kuliah
Wisnu dan Sherly : “Permisi Bu…”

Tidak beberapa lama Wisnu dan Sherly tiba di rumah Roy
Wisnu : “Hai brow….. tidur aja !! udah siang ni” (sambil memukul pundak Roy)



Roy yang terkejut langsung terbangun
Roy : “Hey… ganggu orang aja !! Gimana ada barang baru”
Sherly : “Kalau tentang itu aja kamu semangat langsung bangun. Oia tadi aku jumpa
Ibumu di jalan, dia lagi berjualan.”
Wisnu : “Oia……Dia juga berpesan, kalau kamu disuruhnya kuliah.”
Roy : “Sudahlah saya malas tau gak, dengar cerita dia terus.”
Sherly : “Memangnya kenapa ??”
Roy : “Aku bosan dengan hidup ini, aku bosan jadi orang susah” (mengambil
sesuatu dan membantingnya)
Wisnu : “Ups……… slow brow…….. jangan pake emosi. Semua masalah ada ajalan
keluarnya. Ini brow ada barang baru yang akan membuat pikiran menjadi
tenang dan masalah kamu hilang” (sambil memberikan sesuatu kepada Roy)
Roy : “Apaan ni ?? Kelihatannya boleh juga” (sambil mengambil barang tersebut)
Sherly : “Coba aja brow !! Semua masalah lewat, benar gak brow ??
Roy : “Oke juga sering-sering aja ya brow !! Oia kamu tunggu di sini. Aku ingin
mengambil sesuatu. Kita minum-minum di sini.”

Tidak beberapa kemudian Roy kembali dengan membawa beberapa botol minuman.
Roy : “Hah ini dia biar kita pesta sampai malam”
Wisnu : “Oke aja… tapi gimana kalau Ibumu nanti pulang dan melihat kondisi kita
dalam keadaan mabuk atau tidak sadar”
Roy : “Tenang brow santai saja, orang tua itu jangan kalian pikirkan”

Tiba-tiba saja Ibu Roy pulang ke rumah, dan ia terkejut melihat rumahnya yang berantakan dan melihat anaknya dalam keadaan mabuk.

Ibu : “Ya ampun Roy… apa yang terjadi nak ? kenapa dengan kalian semua ??
Jawab Ibu nak !!!”
Roy : “Hai perempuan tua, apa kamu mau ikut minum juga sama kami ??”
Sherly : “Ia, kalau Ibu mau minum aja, biar kita semua happy”
Wisnu : “Apa yang kau lakukan, dia kan Ibumu Roy”
Ibu : “Roy….sadar nak!! Sadar …….. apa yang sudah kamu lakukan”
Roy : “Kan sudah aku bilang dari tadi tidak usah banyak komentar”(dengan emosi
mendorong Ibunya)
Ibu : (Terjatuh dan menangis) “Ya ampun Roy sadar nak”

Tiba-tiba Dita datang yang baru pulang dari sekolah dan langsung menghampiri Ibunya.
Dita : “Ibu…(menghampiri Ibunya) Ibu tidak apa-apa ?”
Ibu : “Ibu tidak apa-apa nak, kamu jangan khawatir”
Dita : (Bangkit dan menghampiri Roy) “Puas….puas kamu sekarang lihat Ibu
menderita dan menangis karena melihat tingkah kamu yang tidak tau malu
dan berterima kasih itu”
Roy : “Apa kamu bilang”
Wisnu dan Sherly : “Sudah Roy…. Tenang kamu”
Dita : “Kamu lagi (menunjuk ke arah Sherly)….. Keluar dari rumah saya”
Roy : “Apa hak kamu mengusir hak saya”
Wisnu : “Sudah Roy tidak apa-apa, kami pulang saja”
Sherly : “Ia Roy lebih baik kamni pulang saja dan kamu selesaikan masalah kamu
dengan Ibu kamu.”
Dita : “Sudah kak?? Puas!! Kenapa tidak aku saja yang kakak bunuh, kakak tega
ya.., membuat orang yang sudah membesarkan serta memberi nafkah, kakak
sakiti”
Roy : (Menampar Dita) “Diam kamu sudah berani kamu melawan kakakmu ya…”
Dita : (Menangis dan memeluk Ibu)

Dengan kesalnya Roy pergi keluar rumah, dan di tengah perjalanan karena ia tidak hati-hati dalam menyebrang. Roy mengalami kecelakaan dalam kasus tabrak lari, Wisnu dan Sherly yang belum jauh pergi dari rumah Roy, mengetahui kejadian itu dan mereka langsung memberitahukan kejadian itu pada Ibu Roy.

Wisnu : “Bu, Anak Ibu kecelakaan”
Sherly : “Ya…….. Bu anak ibu mengalami kecelakaan dan sudah dilarikan ke rumah
sakit”
Ibu : (Terkejut)”Apa ! Astaghfirullah”
Dita : (Terkejut)
Ibu : “Ayo nak cepat ! Kita berangkat ke rumah sakit sekarang.”

Selama beberapa hari di rumah sakit Ibu dan Dita menjaga dan merawat Roy. Walaupun pada saat itu Roy belum sadar juga.
Ibu : “Kenapa bias jadi begini nak ! Maafkan Ibu kalau Ibu sering marah-marah
dengan kamu Roy (Menangis)”
Dita : “Sudah Bu… Ibu jangan menangis lagi.. ini semua bukan salah Ibu.. Ini semua sudah takdir bu… dan kita harus bias menerimanya, Ibu harus sabar”

Tiba-tiba tanpa disadari Ibu dan Dita, Roy bangun dan tersadar dari koma yang dialaminya.
Roy : “Bu. ..(Menangis)”
Ibu : “Roy. Kamu sudah sadar nak ! terima kasih ya Allah”
Dita : “kak .. Kakak tidak apa-apa kan..??”
Roy : “Maafin Roy Ibu, Roy sudah nyakiti hati Ibu selaa ini… Roy memang anak
durhaka, anak tidak tahu diri, Roy telah mendapatkan hukuman Bu..”
Ibu : “Sudahlah nak, yang berlalu biarlah berlalu, Ibu sudah maafin kamu…
Kamu sudah menyadari perbuatan kamu saja itu sudah anugerah terbesar
buat kita semua”
Roy : “Dit .. Maukah kamu memaafkan Kakak mu ini..??”
Dita : “Tentu kak… Dita pasti mafin kakak”
Tiba-tiba Wisnu dan Sherly telah berada di kamar Roy.
Wisnu dan Sherly : “Roy….!”
Ita : “Untuk apa lagi kalian dating ke sini… lebih baik kalian pergi.. Gara-gara
kalian kakakku jadi rusak”
Ibu : “Sudahlah Dita.. Niat mereka baik dating ke sini”
Wisnu dan Sherly : “Roy .. Kami mau minta maaf sama kamu.. Gara-gara kamu
hidp kamu menjadi berubah dan sering uring-uringan”
Wisnu : “Benar Roy. Kami nggak mau dibebani rasa bersalah”
Sherly : “Kami minta maaf ya Roy, Bu, Dita…”
Roy : “ Aku suda h maafin kalian kok”
Wisnu dan Sherly : “Makasih ya..”


Akhirnya Ibu dan Dita hidup rukun kembali dengan Roy. Roy menjadi anak yang berbakti kepada Ibunya. Wisnu dan Sherly pun sadar akan perbuatan mereka, mereka juga memiliki hidup yang rukun.


0 komentar: