Subscribe

Kamis, 15 Januari 2009

Tiurmaida



Nama : SURYA HADIDI
E-mail : suryahadidi@yahoo.co.id
Friendster : uya_so7@ymail.com
NB : Wajib tinggalkan pesan di halaman paling bawah
About Me





TIURMAIDA


PEMAIN :

- Emasta E Simajuntak
- Pinta Rahma R Pulungan
- Afrion
- Djamal


Tokoh/Penokohan :

- Tiurmaida
- Masiur
- Nangboru
- Togu

















Alur Cerita :

Menceritakan derita Tiurmaida yang bekerja sebagai tukang penghancur batu sama seperti Nangborunya dan Togu. Tiurmaida memiliki suami yang sedang sakit yang bernama Masiur. Masiur memiliki penyakit gila karena anaknya yang meninggal dunia yang bernama Maramuda. Tiurmaida telah membawa suaminya berobat kemana saja namun Masiur tidak bisa disembuhkan.

Nangboru menyarankan kepada Tiurmaida untuk menikah lagi dan meninggalkan cerai dengan Masiur. Namun Tiurmaida tidak mau karena dia mencintai Masiur dan dia berkata menurut adat istiadat batak pantang seorang istri meminta cerai kepada suaminya. Nangboru terus menyarankan kepada Tiurmaida karena dia takut ketika merawat Masiur yang sedang sakit dan suatu saat Tiurmaida yang sakit siapa yang merawatnya. Namun Tiurmaida justru marah kepada Nanngboru dan menyuruhnya keluar dari rumahnya karena dia tidak mau meninggalkan Masiur.

Maramuda meninggal dunia ketika berumur 2 tahun karena terbawa arus sungai. Kesedian Tiurmaida terus bertambah ketika dia harus bekerja untuk hidupnya dan harus merawat Masiur, ditambah kesedihannya mengingat anaknya yang telah meninggal dunia. Tiurmaida merasa dia terkena kutukan karena telah kawin lari dengan Masiur sehingga dia mendapat derita seperti ini.

Dia meninggal dunia karena terkena longsor ketika dia sedang bekerja untuk memecahkan batu dan turun hujan yang sangat lebat karena dia tidak mau pulang untuk memecahkan batu sebelum semangatnya hilang, Tiurmaida terbawa longsor batu dan meninggal dunia.







Setting :

Memiliki setting yang sangat bagus dari segi tata panggung yang sesuai dengan suasana bekerjanya Tiurmaida yang sebagai tukang pemecah batu. Dan memiliki setting lampu yang sangat baik ketika suasana hujan memiliki lampu yang seperti kilatnya petir.

Begitu juga dengan suasana lampu yang lain seperti menyorot ke pemain yang sedang melakukan perannya. Ditambah suara-suara yang medukung suasana daerah batak dan suara yang mendukung ketika sedang terjadi kejadian yang menegangkan.

Pada saat akhir cerita para pemain sangat bagus perannya karena didukung bagusnya suara gemuruh hujan dan turunnya longsor akibat gemuruh hujan sehingga si Tiurmaida meninggal akibat longsor tersebut.




















Tema dan Amanat :

“Menyampaikan Kehidupan Adat Istiadat Batak dan Kesabaran Seperti Tiurmaida”


Dialog :

Dialog yang sesuai dengan mimik para pemain dan sesuai dengan kondisi masing-masing tokoh dalam keadaan susah. Dialog juga diikuti dengan suara-suara dan didukung dengan gerakan-gerakan para pemain.


0 komentar: