Subscribe

Jumat, 18 Desember 2009

Mendata Kesalahan Kalimat Bertelepon



Nama : SURYA HADIDI
E-mail : surya_hadidi@yahoo.com
Friendster : uya_so7@ymail.com
Facebook : uya_so7@ymail.com
NB : Wajib tinggalkan pesan di halaman paling bawah
About Me















BAB I
PENDAHULUAN

Zaman dahulu, alat komunikasi yang sering digunakan adalah surat. Saat ini, cara tersebut mulai ditinggalkan sejak diketemukannya telepon. Masyarakat dapat menggunakan telepon rumah, kartu, koin, maupun telepon seluler (ponsel).

Telepon adalah alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui sinyal listrik. Orang mengetahui bahwa penemu telepon adalah Alexander Graham Bell. Telepon pertama dibuat di Boston, Massachusetts, pada tahun 1876. Akan tetapi, penemu dari Italia Antonio Meucci telah menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada September 2001, Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta telepon oleh kongres Amerika dan bukan Alexander Graham Bell.

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering menggunakan pesawat telepon untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan kepada teman, saudara, atau keluarga untuk berbagai keperluan. Berkomunikasi melalui telepon termasuk jenis komunikasi tidak langsung. Pembicara dan lawan bicara tidak berhadapan langsung. Walaupun demikian, kalimat yang diucapkan melalui pesawat telepon harus mencerminkan etiket kesantunan dan keefektifan.










BAB II
PEMBAHASAN

A. Bertelepon Dengan Kalimat Efektif dan Santun
Selain menggunakan kalimat yang efektif, sebaiknya dalam bertelepon juga menggunakan kalimat yang santun dan tepat. Bertelepon menggunakan kalimat yang santun bukan berarti merendahkan diri kepada mitra bicara, melainkan justru sebaliknya. Mitra bicara kita akan lebih menghormati kita jika kita menggunakan bahasa yang santun. Sebaliknya, jika seseorang menggunakan bahasa yang tidak santun maka mitra bicara akan merendahkan kita. Orang yang berbicara tidak santun dianggap sebagai orang yang tidak perlu dihormati.

Dalam bertelepon, tidak sekadar jelas dalam menyampaikan maksud. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam bertelepon, yaitu kesantunan yang meliputi sebagai berikut :

1. Mengawali Pembicaraan Saat menelepon
Awalilah dengan ucapan salam yang santun. Halo, selamat pagi. Bisa bicara dengan Pak Tanu? Halo, selamat malam. Ini Muti. Bisa bicara dengan Etna, Pak? Assalaamu’alaikum. Bisa bicara dengan Alif, bu? Saya Kiko teman sekelasnya. Selamat siang, PT Pupuk Kaltim? Saya Tono dari LBH Bandung, bisa bicara dengan Pak Kosim, bagian pemasaran?

2. Menerima Telepon
Jika menerima telepon, kamu tidak boleh langsung menutup telepon setelah mengetahui orang yang dimaksud penelepon tidak ada. Sampaikanlah kata-kata seperti berikut. Mau ke Kak Lia? Sebentar ya , saya lihat dulu! Maaf, ayah belum pulang. Ada pesan? Selamat siang, Pak Kosim sedang memimpin rapat. Ada pesan?


3. Menyampaikan Identitas
Sikap santun dalam bertelepon adalah menyampaikan identitas. Ungkapkan jati dirimu dengan jelas, misalnya Saya Tia, bu, temannya di bimbel. Daninya ada, bu? Menebak identitas si penerima telepon bukanlah sikap yang santun, misalnya Ini Dani, ya! Kalau yang menerima telepon adalah benar yang bernama Dani tidak masalah, tetapi jika yang menerima telepon ternyata ayahnya, tentu hal ini menjadi lain masalah.

4. Menyampaikan maksud secara singkat dan jelas.
Dalam bertelepon langsung menyampaikan keperluan agar menghemat biaya dalam bertelepon dan tidak mengganggu orang yang ditelepon. Seperti menyampaikan keperluan untuk meminjam buku ! Menyampaikan untuk makan malam bersama.

5. Menutup Pembicaraan
Jika pembicaraan dalam telepon selesai, sampaikanlah kata penutup, seperti Selamat pagi/siang/sore/malam atau salam bagi orang muslim Assalaamu’alaikum/Wa’alaikum salam.

Dalam bertelepon, ada etika yang bersifat umum maupun khusus. Misalnya berdasarkan mitra bicara, seperti dengan teman sebaya, orang yang lebih muda, atau orang yang dihormati. Pilihan kata menjadi hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Sebagai contoh, akan lebih sopan jika seorang murid menelepon guru dengan menggunakan kata sapa Bapak atau Ibu, daripada kamu serta menyebutkan diri dengan saya daripada aku.
Santun bertelepon juga meliputi hal-hal berikut :

1. Memilih waktu bertelepon yang tepat.
2. Memastikan nomor yang dihubungi tidak keliru. Jika tidak, sampaikan permohonan maaf dengan santun.
3. Sebaiknya tidak memakan sesuatu saat bertelepon.
4. Menciptakan suasana tenang di sekitar tempat bertelepon.
5. Tidak berlama-lama dalam bertelepon.
6. Kembalikan gagang telepon dengan hati-hati sehingga tidak menyinggung perasaan orang yang ditelepon.

B. Mendata Kesalahan-kesalahan Kalimat Dalam Bertelepon
Sebelum bertelepon, ada baiknya kamu persiapkan hal-hal yang akan dibacakan. Selain hemat, kalimat yang disampaikan akan lebih efektif.

1. Bertelpon dengan benar :
Nita : "Halo. Selamat siang. Dari siapa ya ? "
Rani : "Selamat siang. Ini dari Rani temannya Dodi. Bisa bicara dengan Dodi ? "
Nita : "Ini dengan Nita adiknya. Dodi tidak ada, baru saja keluar. "
Rani : "Kalau boleh tahu kemana ya ? "
Nita : "Saya juga kurang tahu. Ada yang bisa saya bantu ? "
Rani : "Saya minta tolong kalau Dodi pulang nanti sampaikan pada Dodi kalau Rani
nelepon. Makasih ya…. Selamat siang."
Nita : "Iya nanti saya sampaikan. Terima kasih kembali, selamat siang juga."

2. Bertelpon yang salah :
Nita : "Halo. Dari siapa ya?"
Rani : "Rani. Tolong panggilkan Dodi. Cepat ya."
Nita : "Dodi tidak ada. Baru saja keluar."
Rani : "Keluar? Sialan. Pergi ke mana dia?"
Nita : "Nggak tau tuh. Ke mall kali."
Rani : "Capai …deh…"
(tuutt….tututt…. Rani membanting gagang telepon)






BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Selain menggunakan kalimat yang efektif, sebaiknya dalam bertelepon juga menggunakan kalimat yang santun dan tepat.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bertelepon yaitu :
1. Membuka dengan menggunakan salam.
2. Menerima telepon dengan baik.
3. Memperkenalkan diri dan menyebutkan nama orang yang diajak bicara.
4. Menyampaikan maksud secara singkat dan jelas.
5. Mengakhiri pembicaraan dengan menggunakan terima kasih dan menyampaikan salam.

















Daftar Rujukan

http://penulisonline.blogspot.com/
http://www.crayonpedia.org/
http://www.google.co.id/
http://www.kakashiiyomoto.blogspot.com/
http://www.wikipedia.com/





0 komentar: