Subscribe

Jumat, 18 Desember 2009

Metodologi Penelitian Stilistika Sastra



Nama : SURYA HADIDI
E-mail : surya_hadidi@yahoo.com
Friendster : uya_so7@ymail.com
Facebook : uya_so7@ymail.com
NB : Wajib tinggalkan pesan di halaman paling bawah
About Me









METODOLOGI PENELITIAN
STILISTIKA SASTRA

1)Landasan Pikir
Penelitian stilistika sastra didasarkan asumsi bahwa sastra mempunyai tugas kehidupan peranan yang penting dalam kehidupan karya sastra. Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan karya sastra. Bahasa memiliki pesan keindahan sekaligus membawa makna. Bahasa tidak dapat dilepaskan dari sastra. Tidak ada bahasa tidak ada sastra. Seorang sastrawan mempergunakan sekaligus menentukan kepiawaian estetikanya.
Pada apresiasi sastra, analisis kajian stilistika digunakan untuk memudahkan menikmati,memahami,dan menghayati system tanda yang digunakan dalam karya sastra yang berfungsi untuk mengetahui ungkapan ekspresif yang ingin diungkapkan oleh pengarang.
Penelitian stilistika sebenarnya masih jarang dilakukan. Jika pun ada biasanya masih sepotong-sepotong dan kurang memadai. Kemungkinan hal ini terjadi karena stilistika merupakan bagian dari estetika karya sastra. Oleh karena itu sering sampingn saja. Jarang sekali penelitian stilistika yang lebih fokus.
Penelitian stilistika sebenarnya mengungkapkan aspek-asoek estetik pembentuk karya sastra. Stilistika adalah ilmu yang mempelajari gaya bahasa suatu karya sastra. Studi ini memang berbau linguisik. Stilistika akan membangun aspek keindahan karya sastra.Semakin pandai sastrawan memanfaatkan stilistika, karya sasra yang dihasilkan akan semakin menarik. Demikian juga, kemahiran sastrawan menggunakan stilistika akan menentukan bobot karya sastranya.
Dari penjelasan selintas di atas dapat ditarik kesimpulan tentang analisis yang dilakukan apresiasi sastra meliputi :
1. Analisis tanda baca yang digunakan pengarang.
2. Analisis hubungan antara system tanda yang satu dengan yang lainnya.
3. Analisis kemungkinan terjemahan satuan tanda yang ditentukan serta kemungkinan bentuk ekspresi yang dikandungnya (Aminuddin : 1995 :98).
Stilistika adalah penggunaan gaya bahasa secara khusus dalam karya sastra. Gaya bahasa itu mungkin disengaja atau timbul serta merta ketika sastrawan mengungkapkan idenya. Gaya bahasa itu merupakan aspek seni dalam sastra yang dipengaruhi oleh nurani. Melalui gaya bahasa sastrawan menuangkan ekspresinya. Bagaimanapun rasa jengkel dan senang jika dibungkus dengan gaya bahasa akan semakin indah. Dengan demikian gaya bahasa adalah pembungkus ide yang akan menghaluskan wacana sastra.
Gaya bahasa sastra memang berbeda dengan gaya bahasa dalam pembicaraan sehari-hari. Gaya bahasa sastra adalah ragam khusus yang digunakan sastrawan untuk memperindah teks sastra.
Gaya bahasa sastra digolongkan menjadi dua secara garis besar, pertama stilistika deskriptif, yaitu mendekati gaya bahasa sebagai keseluruhan ekspresi kejiwaan yang terkandung dalam suatu bahasa dan meneliti nilai-nilai ekspresi khusus yang terkandung dalam suatu bahasa.
Kedua, stilistika genetis, yaitu gaya bahasa individual yang mengandung penggunaan unsur gaya bahasa sebagai suatu ungkapan yang khas pribadi. Gaya bahasa sering menjadi faktor penentu diterima sebuah karya sastra oleh publik berikutnya maupun oleh kritikus sastra.
Penelitian stlistika hendaknya sampai pada tingkat makna gaya bahasa sastra. Namun ada dua hal , yaitu makna denotatif(makna lugas) dan makna konotatif(makna kias). Kedua makna itu saling berhubungan pemakaian keduanya perlu memperhatikan deskripsi fisikal bahasa. Deskripsi ini akan tampak melalui pilihan kata, yaitu ketepatan dan kesesuaian kosakata. Pemakaian kosakata yang tepat mendukung keindahan karya sastra(muhammad, 1988:17-33)
Stilistika kiasan ada dua macam. Pertama, gaya retorik, yang meliputi eufinisme, paradoks, tantologi, polisindeton dan sebagainya. Kedua, gaya kiasan, yaitu banyak ragamnya meliputi alegori, personifikasi,simile, sarkasme, dan sebagainya.


1)Metode Penelitian Stilistika Sastra
Dalam penelitian stilistika sastra dua metode penelitian digunakan yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Keduanya duuraikan dibawah ini.
Dalam metode penelitian kuantitatif dalam stilistika digunakan untuk mengitung frekuensi pemunculan tanda-tanda linguistik/bahasa. Mengetahui ciri pembeda still sebuah teks dari teks lainnya.
Sudjiman (1993:13-14) menguraikan
pusat perhatian stilistika adalah style, yaitu cara yang digunakan pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana style dapat diterjemahkan sebagai gaya bahasa.
Dalam metode penelitian kuantitatif stilistika sastra dapat memberikan bukti-bukti konkret degan menopang deskripsi stilistika yang dilakukan terhadap karya sastra.
Dalam metode penelitian kualitatif sastra dilakukan untuk menemukan makna dan fungsi stilistika itu dalam karya sastra total dari karya sastra yang diteliti. Fungsi stilistika dapat ditemukan melalui hal yang terbersit dari peranan stilistika dalam membangun karya sastra. Dengan metode penelitian kualitatif stalistika sastra akan ditentukan kemampuan sastrawan/pengarang mengespresikan kualitas penggunaan still. Dengan ungkapan lain ditentukan dengan bobot sastrwan dalam karya sastranya.
Kedua metode penelitian di atas dapat digabungkan untuk lebih menemukan keberadaan stilistika dalam karya sastra.





0 komentar: