Subscribe

Minggu, 19 Juli 2009

Kemajuan ICT



Nama : SURYA HADIDI
E-mail : surya_hadidi@yahoo.com
Friendster : uya_so7@ymail.com
NB : Wajib tinggalkan pesan di halaman paling bawah
About Me







BAB I
PENDAHULUAN

Saat ini berbagai insitusi di tanah air sedang terus mengembangkan implementasi teknologi informasi dan komunikasi yang bahasa trend nya kita kenal dengan ICT. Dengan semakin cepat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka semakin cepat usang pula pengetahuan dan teknologi yang kita miliki. Untuk mengimbanginya harus selalu dilakukan Updating dan Upgrading pada beberapa sisi, mulai dari managemen, human resources, sistem kerja organisisasi, sarana dan prasarana pendukung, pendanaan, dan hal-hal lain yang berkaitan erat dengannya.
ICT-Information Communication Technology hanyalah sebagai salah satu bagian dari sistem informasi. ICT hanyalah sebagai landasan infrastruktur teknologi yang meliputi hardware, software dan jaringan komunikasi untuk mengambil, mengumpulkan, memproses, dan memberikan output berbentuk content digital. Lebih lanjutnya informasi tersebut didesiminasikan melalui jaringan transmisi data dengan menggunakan berbagai macam jenis peralatan komunikasi (jaringan komputer) baik untuk kebutuhan internal (Intranet) maupun untuk kebutuhan publikasi umum (Internet).
Menerapkan system informasi selain membutuhkan dukungan ICT tentunya juga membutuhkan Isi (Content), Prosedur (Procedure), dan Peranan SDM (Role) yang semuanya akan menuju satu kesatuan dari kebutuhan yang diharapkan intitusi (Gambar 1). Tanpa adanya proses informasi yang efektif maka institusi tersebut akan tidak dapat mengendalikan lingkungan sekitarnya. Mengelola ICT adalah merupakan pekerjaan yang sangat complex dan pada akhirnya konsekuensinya adalah mahal. Kuncinya adalah pentingnya mencari keseimbangan antara keuntungan yang diberikan dari investasi ICT lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan.
Sebagaimana telah kami uraikan pada bagian pendahuluan bahwa system informasi merupakan seluruh kesatuan proses mulai dari operator sampai dengan managemen puncak, mulai dari teknis pengelolaan ICT yang kita kenal dengan Transaction Processing System (TPS), Sistem Pengambilan Keputusan atau Decission Support System (DSS) , Sistem Informasi untuk Managemen dengan istilah lain (Management Information System), sampai dengan Sistem Pendukung para kalangan Executive atau Executive Support System (ESS).
Secara singkat dapat kami tuliskan bahwa system informasi bukan hanya dikelola oleh para operator computer saja tetapi juga memerlukan peran serta dari para staf teknis dan profesional ICT, supervisor, para mid-level manager, dan juga para Executive Managers.
Semakin keatas maka pekerjaan teknis semakin kecil tetapi nilai dari informasi yang dimilikinya semakin tinggi dan hal ini akan dicapai apabila level-level dibawahnya dapat mengerjakan proses-proses yang dibebankan kepadanya dengan baik, efektif, dan efisien. Dengan kata lain semua input yang diberikan atau dientrikan oleh para operator menggunakan ICT, prosedur dan aturan yang berlaku dapat diproses dengan baik sehingga seluruh cotent digital dalam suatu intitusi dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan managemen.
Apabila kita mencoba menganalisa dari level pada bagian paling bawah. Sejauh mana efektifitas dan efisiensi pekerjaan mereka telah dikerjakan ? Sejauh mana penggunaan ICT telah diterapkan untuk mengelola seluruh pekerjaan tersebut ? Apakah software dan hardware yang dimiliki oleh institusi tersebut sudah dalam kondisi yang ideal atau minimal cukup ? Sudahkah memiliki Gudang Data (Data Warehouse) yang dikelola dengan baik ? Apakah seluruh proses tersebut diatas sudah dapat diakses diseluruh unit kerja yang tersebar pada beberapa lokasi ? seberapa banyak dan lengkap informasi yang dapat diberikan untuk stakeholder ? Apakah sudah mengintegrasikannya dengan aplikasi global yang terkoneksi secara luas ? Sejauh mana implementasinya dalam e-Learning, e-commerce, e-government, dan aplikasi electronic lainnya? Serta masih banyak pertanyaan lainnya yang dapat diuraikan untuk melihat performance suatu institusi dalam menerapkan ICT di lingkungannya.






BAB II
PEMBAHASAN

Penggunaan, dan pemanfaatan teknologi informasi (IT) di perguruan tinggi (PT) semakin marak saja. Terbukti dengan adanya pengakuan sejumlah universitas yang menyebutkan bahwa perguruan tingginya sudah memanfaatkan IT melalui pengadaan ICT (Information Communication Technology), disertai sejumlah implementasinya dalam proses pendidikan reguler.
Diantara sejumlah PT yang menggunakan ICT, adalah Universitas Bina Nusantara (UBinus). ''ICT merupakan suatu bentuk paduan antara komputer, dan komunikasi. Dulu, komputer, dan komunikasi merupakan dua hal yang terpisah. Namun, saat ini teknologi memungkinkan penyatuan kedua hal tersebut. Salah satunya ditandai dengan kehadiran internet, dan komunikasi mobile (bergerak). Dari situlah lahir istilah TI atau ICT,''kata Harjanto Prabowo, Chief Information Officer, Universitas Bina Nusantara.
Pendapat serupa terlontar pula dari Ir Jatmiko, MBA, MM, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Universitas Indonusa Esa Unggul (UIEU). Menurutnya, ICT merupakan suatu perangkat teknologi yang diciptakan untuk mengelaborasi manfaat aplikasi komputer, komunikasi, dan informasi, menjadi suatu sistem yang terintegrasi. ''Dalam dunia pendidikan, pemanfaatan ICT akan mampu mendorong pengembangan pengetahuan, dan pemahaman mahasiswa, maupun dosen, secara lebih baik, dan objektif,''ujarnya. Contoh kecil, lanjut Jatmiko, saat ini, bila ingin menjelaskan suatu desain, bagi mahasiswa desain, dapat lebih detail, dan terlihat lebih nyata melalui pemanfaatan sistem ICT. Tidak lagi hanya sekedar gambar di atas kertas.

E-Learning
Bentuk implementasi yang paling nyata dari pemanfaatan ICT dalam universitas adalah adanya sistem pembelajaran E-Learning (electronic learning). ''Secara sederhana, bila ingin melihat apakah perguruan tinggi sudah memanfaatkan ICT, dapat dilihat dengan keberadaan program E-Learning dalam proses belajar mengajar,''kata Jatmiko. Seperti diketahui, lanjutnya, melalui implementasi program E-Learning, proses-belajar mengajar dapat dilakukan secara digital.
Baik di dalam kelas, maupun di luar kelas. Mahasiswa dapat mengakses bahan kuliah, melalui situs resmi kampus. Tak hanya itu, baik dosen, maupun mahasiswa pun dimungkinkan untuk menggali sumber-sumber informasi lain secara lebih luas, tak terbatas ruang, dan waktu, melalui internet.
Sementara di UBinus, lanjut Harjanto, ICT diimplementasikan ke dalam program Multi Channel Learning (MCL). Terdiri dari Classroom Channel, E-Learning, dan Self Study. Dengan demikian, kata Harjanto, E-Learning merupakan salah satu bentuk implementasi ICT di UBinus. Bila dijelaskan, tambah Harjanto, yang dimaksud dengan Classroom Channel, adalah kuliah tatap muka di kelas. Dosen, katanya, tidak lagi menerangkan dengan buku. Tetapi, melalui bahan kuliah yang sudah tercantum di dalam situs resmi.
Sehingga, pada saat melakukan pertemuan tatap muka, dosen akan membawa notebook, yang kemudian ditampilkan pada layar LCD yang terdapat di kelas. Selain, membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik, tampilan yang dihasilkan pun dapat terlihat lebih nyata. Sehingga, memudahkan siswa untuk memahami isi materi.
Keberadaan ICT pun, menurut Harjanto, dan Jatmiko, melahirkan Perpustakaan Digital. ''Perpustakaan Digital merupakan salah satu bentuk implementasi ICT dalam dunia pendidikan. Melalui keberadaan Perpustakaan Digital, mahasiswa dimungkinkan untuk mencari informasi di dalam perpustakaan, tanpa harus datang langsung ke perpustakaan,''ujar Harjanto. Dengan keberadaan Perpustakaan Digital,kata Jatmiko, mahasiswa dapat mencari jurnal, maupun buku-buku yang diperlukan tanpa mendatangi perpustakaan secara fisik. Caranya, cukup melakukan log in pada alamat Perpustakaan Digital, dan mencari informasi yang diperlukan melalui indeks yang tersedia. Lebih mudah, cepat, dan praktis.

Notebook
Dengan adanya implementasi ICT di dalam kampus, 'memaksa' mahasiswa untuk dapat terkoneksi dengan internet dimana pun, dan kapan pun. Dengan kata lain, mahasiswa harus mobile. Hal itu, seolah melahirkan pendapat bahwa, belajar di universitas yang memanfaatkan aplikasi ICT, berarti mahasiswa harus membekali diri dengan notebook. Jatmiko tidak memungkiri hal itu.
Menurutnya, pemberlakuan sistem E-Learning di UIEU, mau tidak mau membuat mahasiswa, dan dosen untuk selalu siap terkoneksi secara on-line. Untuk itu, pihaknya telah mewajibkan kepemilikan notebook pada sejumlah program studi. Tetapi Ia mengakui bahwa notebook memang tidak murah. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab pihak universitas yang mengimplementasikan ICT, untuk membantu memfasilitasi kepemilikan notebook dikalangan mahasiswa.
''Kami bekerja sama dengan sejumlah vendor TI untuk mendapatkan notebook yang memuat sistem aplikasi legal, dengan harga ringan,''paparnya. Tetapi, bagi sejumlah program studi, seperti Fakultas Hukum, meski pun sudah menggunakan sistem pembelajaran E-Learning, pihaknya belum mewajibkan kepemilikan notebook. ''Tetapi, flashdisk tetap wajib, gunanya untuk menyimpan bahan-bahan kuliah yang di-download,''tuturnya.
Sementara menurut Harjanto, maksud pemanfaatan ICT, pada dasarnya, adalah perguruan tinggi memberikan akses yang memudahkab mahasiswa untuk terkoneksi dengan situs resmi, maupun situs-situs lainnya untuk menggali informasi yang memiliki nilai edukasi. Caranya, antara lain memfasilitasi layanan wireless fidelity (Wi-Fi) di area kampus. Tetapi, pada saat di luar kampus, mahasiswa sebetulnya tidak harus memaksakan diri membeli notebook. Dapat pula memanfaatkan keberadaan warung internet, misalnya. Namun, bagi mahasiswa yang memang merasa perlu untuk memiliki notebook, tidak ada salahnya, pihak universitas memberikan akses yang memudahkan. UBinus sendiri, lanjutnya, telah bekerjasama dengan sejumlah vendor TI. Sehingga, mahasiswa dimungkinkan untuk membeli notebook dari vendor tersebut dengan harga yang lebih ringan.
Baik Jatmiko, maupun Harjanto sependapat bahwa kendala utama dalam pemanfaatan ICT di perguruan tinggi adalah mengubah budaya konvensional dalam proses belajar-mengajar. ''Pada saat pertama kali mengimplementasikan ICT di perguruan tinggi,sebetulnya hal yang tersulit adalah merubah budaya. Paradigma yang ada, dosen merupakan tokoh sentral dalam dunia pendidikan kampus. Tugasnya, mentrasfer pengetahuan. Sementara, mahasiswa berperan sebagai penerima informasi dari dosen. Sehingga, sifatnya lebih pasif,''ujar Harjanto. Merubah budaya pendidikan konvensional seperti itu ke dalam budaya pembelajaran berbasis ICT, lanjut Jatmiko, memang harus dilakukan sedikit-sedikit. Namun, tambah Jatmiko, dosen seharusnya mengetahui bahwa dalam pendidikan berbasis ICT, peran dosen hanyalah sebagai fasilisator. Untuk itu, tak kalah penting adalah memberikan pembekalan kepada dosen mengenai pemanfaatan ICT secara optimal dalam dunia pendidikan.

Informasi
Budi Sutedjo (2002:168), Rahayuningsih, Rochaety, Yanti, (2006:4). - Pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen à bentuk yang mudah dipahami
- Informasi à menjelaskan suatu peristiwa sehingga manusia dapat membedakan antara yang lainnya.
Teknologi InformasiMenurut (Main, 2008) TI dapat diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi.
Information Communications Technologies (ICT) Di The Dictionary of Computers, Information Processing and Telecommunications (Hariyadi, 1993: 253, dalam Ardroni), IT : Teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi yang lahir karena “... adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi.












BAB III
KESIMPULAN

Information Communications Technologies (ICT)
Fitrihana (2007), ICT adalah sistem atau teknologi yang dapat mereduksi batasan ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis, menyajikan, menyimpan dan menyampaikan informasi data menjadi sebuah informasi

Manfaat ICT di Dunia Perpustakaan
Tingginya akses informasiKatalog online mendapatkan informasi dari berbagai sumber





















DAFTAR PUSTAKA

Dari http://www.google.com
Dari http://www.wekipedia.com
Dari http://eddynurmanto.unpad.ac.id/
Dari http://ditptksd.go.id/
Dari http://neealove.blogspot.com/


0 komentar: