Subscribe

Minggu, 19 Juli 2009

Persiapan Pidato



Nama : SURYA HADIDI
E-mail : surya_hadidi@yahoo.com
Friendster : uya_so7@ymail.com
NB : Wajib tinggalkan pesan di halaman paling bawah
About Me






BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pidato adalah penyampaian gagasan, pikiran, atau informasi kepada orang banyak secara lisan dengan cara-cara tertentu. Pidato dapat diartikan sebagai seni membujuk seperti yang dikatakan Aristoteles, “The Art of Persuasion”. Jadi, orang dikatakan berpidato dengan dengan baik apabila dia mampu membujuk para pendengarnya untuk memahami, menerima, dan mematuhi pesan-pesan yang dikemukakannya.

Dalam melaksanakannya, pembicara menyampaikan informasi, ide, pikiran atau pendapat secara lisan di muka umum. Oleh karena itu, dalam berpidato ada tiga unsur, yaitu :
1. Pembicara
2. Isi Pembicaraan
3. Pendengar

Baik pada zaman dulu, sekarang maupun masa yang akan dating, pidato tetap memegang peranan pentingdalam masyarakat. Orang yang mempunyai keahlian dalam berpidato dapat dengan mudah membeberkan ide-idenya sehingga dapat diterima oleh pendengarnya.









BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Pidato
Berikut beberapa persiapan pidato :
1. Menentukan topik dan tujuan
2. Menganalisa pendengar dan situasi
3. Memilih dan menyempitkan topic
4. Mengumpulkan bahan
5. Membuat kerangka uraian
6. Menguraikan secara mendetail
7. Melatih dengan suara nyaring (Gorys Keraf, 1980: 317-318)

1. Menentukan Topik dan Tujuan
Hal ini sangat bergantung kepada pendengar yang dihadapi dan keinginan si pembicara. Setiap pidato dalam satu kesempatan sekurang-kurangnya harus mengandung topik yang ingin disampaikan kepada pendengar dan tentunya mengharapkan suatu reaksi dari pendengar.

2. Menganalisis Situasi dan Pendengar
a. Menganalisis Situasi
Dalam menganalisis situasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Maksud pengunjung mendengarkanuraian.
2) Adat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar.
3) Susunan acara, pembicara pada waktu awal, pertengahan, atau pada akhir acara.
4) Tempat Pembicaraan berlangsung di alam terbuka atau di dalam ruangan.



b. Menganalisis pendengar
Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk menganalisis pendengar yang akan dihadapi :
1) Data-Data Umum
Yang diperlukan dalam data-data umum adalah : jumlah pendengar, usia, pekerjaan, pendidikan dan keanggotaan social politik.
2) Data-data Khusus
Data-data khusus yang perlu mendapat perhatian meliputi :
a) Pengetahuan pendengar mengenai topic yang dibawakan.
b) Minat dan keinginan pendengar
c) Sikap pendengar

3. Memilih dan Menyempitkan Topik
Topik yang akan disajikan biasanya ditentukan terlebih dahulu oleh panitia. Namun kadang-kadang persoalan yang disajikan itu diserahkan sepenuhnya kepada pembicara.
Pemilihan topik hendaknya disesuaikan dengan sifat pertemuan, data, serta informasi tentang situasi dan pendengar yang akan hadir dalam pertemuan.

4. Mengumpulkan Bahan
Sebelum menyusun suatu naskah pidato, terlebih dulu mengumpulkan bahan yang diperlukan. Bahan itu harus berhubungan dengan topic yang akan dibahas. Lebih banyak dan lebih lengkap bahan yang diperoleh maka akan memperlancar pembicara dalam menyusun naskah pidato. Bahan itu dapat diperoleh dari buku, majalah, surat kabar. Selain itu, bahan dapat pula diperoleh melalui wawancara dengan seorang yang dapat memberi informasi sehubungan dengan topik yang akan dibahas.

5. Membuat Kerangka Uraian
Agar memudahkan pembicara dalam menyusun suatu naskah pidato, sebelumnya pembicara harus membuat kerangka uraian terlebih dahulu. Kerangka uraian yang dibuat itu sebaiknya terperinci dan tersusun baik. Dalam kerangka tersebut, topic yang akan dibahas dibagi menjadi beberapa bagian subtopic. Tiap bagian itu dibagi pula menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang menjelaskan bagian sebelumnya.

6. Menguraikan secara Mendetail
Uraian atau naskah pidato disusun berdasarkan kerangka yang telah dibuat sebelumnya. Dengan kerangka yang terinci dan tersusun baik, penyusun naskah diharapkan tidak akan mengalami kesulitan yang berarti.
Dalam penyusunan naskah hendaknya digunakan kata-kata yang tepat, penggunaan kalimat yang efektif, pemakaian istilah-istilah dan gaya bahasa yang dikehendaki sehingga dapat memperjelas uraian.

7. Melatih dengan Suara Nyaring
Sebelum menyampaiakan suatu uaraian di hadapan umum, hendaknya pembicara terlebih dahulu melakukan latihan membaca naskah agar pada waktunya nanti dapat melakkukan pidato dengan lancar. Dengan melakukan latihan, seorang pembicara akan dapat membiasakan diri dan menemukan cara dan agaya yang tepat.















BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Hampir 30 % waktu kita dipergunakan untuk berbicara. Berdasarkan kenyataan itu memang terasa aneh bahwa kita tidak tahu berbicara, demam panggung, merasa grogi, atau merasa malu ketika kita disuruh berbicara. Memang tidak masuk akal, tetapi hal ini sering kita alami atau temukan.
Berikut beberapa persiapan pidato :
1. Menentukan topic dan tujuan
2. Menganalisa pendengar dan situasi
3. Memilih dan menyempitkan topic
4. Mengumpulkan bahan
5. Membuat kerangka uraian
6. Menguraikan secara mendetail
7. Melatih dengan suara nyaring (Gorys Keraf, 1980: 317-318)













Daftar Pustaka

Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Retorika Modern: Pendekatan Praktis. Bandung: Rosdakarya

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Siregar, Rosdiana. 2009. Retorika. Medan: UNIMED

Dari http://www.google.com
Dari http://www.wekipedia.com



0 komentar: